Skip to main content

Tempat-tempat ketjeh di Bangkok (Swiss Sheep Farm, Santorini Park, Chocolate Ville, Ocean World)

Hai teman-teman,


Jadi, pada 15 Juni 2016 yang lalu aku telah mengunjungi kota Bangkok di Thailand. Kali ini, aku berpergian bersama para sepupu, Mama, Tante, dan adik. Oh ya, tak lupa pula ada keponakanku yang masih kecil dan imutnya luar biasa. Hari rabu ini kami boarding dengan pesawat jam tujuh pagi. Itu juga berarti kami harus bangun subuh, dan ternyata bangun pagi tersebut membutuhkan usaha yang luar biasa untukku.

Nah, selama 15 Juni hingga 18 Juni 2016 tersebut aku telah mengunjungi beberapa tempat yang asyik banget di tongkrongin. Di simak yuk beberapa tempat ketjeh yang ingin kuceritakan ini!

1. Swiss Sheep Farm

Bagian loket Swiss Sheep Farm
Tempat ini adalah salah satu tempat paling menarik dalam kunjunganku ke Bangkok saat itu. Saat pertama kali datang ke Swiss Sheep Farm ini, kita akan dapat melihat banyak kuda dan hewan-hewan ternak lainnya. Suasana tedh sekali karena banyaknya tanaman hijau. Ya, tempat ini cocok untuk orang-orang yang ingin suasana tenang yang jauh dari perkotaan. Banyak aktivitas yang dapat kita lakukan, salah satunya adalah memberi makan satwa-satwa tersebut.

Saat masuk, kita akan mendapati banyak hewan ternak di sekitar kita.
 
Kegiatan memberi makan hewan dan berinteraksi langsung
Selain itu, ada sebuah atraksi yang menurutku menarik sekali. Berinteraksi langsung dengan apalca! Kami diminta menggunakan plastik disepatu kami dan mensterilkannya dengan menginjak suatu matras bercair. Saat kami memasuki sebuah ruangan, disitulah kejutan datang. Kami berhadapan langsung dengan hewan-hewan apalca tersebut! Petugas pun menenangkan kami dengan mengatakan bahwa hewan-hewan tersebut tidak menggigit. Kami pun dengan leluasa memberi makan dan membelai lembut hewan-hewan berbulu itu. Ternyata mereka imut juga!

Apalca yang kita hadapi secara langsung, face-to-face.

Selfie-agak-gagal-tapi-nggak-apa-apa.

Hal lucu lainnya yang terjadi di Swiss Sheep Farm adalah saat aku memainkan sebuah permainan rodeo. Itu lho, yang kita menaiki banteng-bantengan kemudian bertahan hingga selama apa kita bertahan di punggungnya. Banteng-bantengan tersebut mengamuk dan berputar-putar. Aku menjerit hebat saat memainkan tersebut. Rasanya takut sekali saat ia ingin membanting-bantingku. Sebuah pengalaman yang lucu dan berkesan, kan?

Ini bikin aku takut banget.



2. Santorini Park

Bagian pintu masuk.
 
Dekornya keren dan vintage sekali.
 
Bangku-bangkunya juga nggak kalah vintage dari tembok-temboknya.
 
Tempat ini cocok sekali ini kamu yang suka berfoto-foto. Suasana vintage yang didominasi warna biru memberi kesan ceria. Banyak sekali spot foto yang menyenangkan. Oh ya, selain itu terdapat juga toko-toko merchandise di taman itu. Banyak juga permainan-permainan menyenangkan seperti menonton 4D dan bertarung robot. Iya, kalian tidak salah baca. Kita masuk ke dalam sebuah robot dan main tonjok-tonjokkan dengan lawan kita. Seru banget kan?


Aku kalah melawan adikku dipertandingan tonjok-tonjokkan robot.

Siap untuk bertarung tonjok-tonjokkan.



3. Chocolate Ville

Dari depan aja udah imut banget.

Pintu masuk.

Pertama kali ini memasuki tempat ini, aku langsung excited dengan miniatur-miniatur berbagai landmark dari banyak belahan dunia.  Ada kincir angin dari Belanda, Big Ben dari Inggris. Ditambah lagi ada musik pengiring yang ceria banget. Kalau mondar-mandir disana pasti happy deh bawaannya.

Tempat duduk yang asyik banget.
 
Ada sebuah danau di Chocolate Ville.
 
Sebuah etalase mobil yang tentunya nggak boleh dibawa pulang.
Berikut ini adalah suasana di Chocolate Ville, dimana ada danau disertai kapal-kapalnya yang membuat kita merasa bahwa ini berada di sebuah tempat di belahan dunia yang lain. Keren buat para pencinta foto, dan tempatnya asyik banget buat duduk-duduk dan menikmati pemandangan sekitar. Jarang-jarang lho ketemu suasana yang uniknya kayak begini.

Tempat jalan yang jarang ditemui, kan?


Kalian bisa berjalan-jalan dengan nyaman karena jalanannya juga bersih. Semakin mantap deh menikmati suasananya. Tapi hati-hati, jangan sampai menghalangi orang lewat ya karena jalanannya tidak terlalu lebar.

Pelukan dan pamitan sama beruang di Chocolate Ville.


4. Sea Life Bangkok Ocean World

Ocean World yang berada di lantai bawah sebuah mal.


Ocean World yang satu ini dapat tergolong unik karena berlokasi di bawah sebuah mall, yakni di Siam Paragon. Aku pun pada awalnya terkaget-kaget membayangkan adanya ikan hiu dibawah sebuah pusat perbelanjaan. Tidak disangka-sangka, bukan?

Area pintu masuk pun unik karena nuansanya lelautan sekali. Lantai biru, dinding biru, dan banyak patung-patung ornament bernuansa underwater. Tentunya banyak pengunjung yang tak ingin melewatkan momen ini begini saja. Foto dulu, dong.

Jangan lupa selfie!
Sebuah patung milik museum Madame Tussaud yang dipajang di depan Ocean World.


Oh ya, ada spot foto bersama patung lilin juga lho. Nah, setelah masuk ke dalam area Ocean World, kita akan mendapati banya akuarium. Aku mendapati banyak sekali jenis ikan, lho. Ada yang air tawar, air asin, bahkan ada katak pula.

Keren sekali dunia bawah laut ini!
Pada jam-jam tertentu, pihak Ocean World menyediakan pertunjukan-pertunjukan pemberian makan mahluk-mahluk tersebut dan mereka mengedukasi para pengunjung juga. Beberapa show yang kutonton adalah pemberian makan penguin dan juga ikan air tawar. Ada juga kegiatan memeri makan ikan di akuarium besar menggunakan kepal dan diving bersama satwa-satwa. Namun, aku tidak melakukannya sehingga kurang bisa memberikan informasi lengkapnya. Tapi yang bisa kusimpulkan adalah keterawatan hewan-hewannya. Pokoknya seru abis deh, dan edukatif dan mendorong orang-orang untuk mencintai satwa-satwa laut tersebut!




___________

NOTE:

- Kalau mampir ke Bangkok, jangan lupa bawa payung karena sering hujan :-)
 

Comments

Popular posts from this blog

Wicked always wins!

Hi semuanya! Wah, sudah lama sekali ya aku tidak mem- post di blog ini, sudah berdebu mungkin yah saking sudah lamanya tidak digunakan. Semoga keadaan kamu baik-baik saja, ya. Dalam tulisan kali ini, aku ingin melakukan review terhadap suatu aksi teater di Broadway yang legendaris sekali dan masih kugandrungi sampai sekarang. Hayo, sudah terpikirkan kah? Aku kasih clue , deh. Berkaitan dengan penyihir, warna hijau, monyet terbang... Ya, Wicked ! Aksi teater ini pertama dilaksanakan pada tahun 2003, dengan tokoh utama yaitu Glinda (Kristin Chenoweth) dan Elphaba (Idina Menzel). Wah, kalau yang main setingkat Kristin Chenoweth dan Idina Menzel, pastinya sudah tidak perlu diragukan lagi yah kualitas musikalnya. Glinda dan Elphaba adalah siswa baru di Shiz University, sebuah tempat belajar bagi penyihir-penyihir muda di Oz. Glinda digambarkan sebagai sosok gadis berambut pirang yang sangat populer di kalangan teman-temannya, sementara Elphaba adalah gadis kikuk, idealis, dan ditakuti se...

Dear, Me (and You)

          Pernahkah kamu mengecewakan dirimu sendiri, sahabat? Perasaan benci dan ketidakberanian yang begitu mengurungmu dalam sebuah sangkar baja, tidak memberimu kebebasan sejati.  Tidak, bukan saja merampas kebebasan, tetapi mereka jugalah yang menghentikan laju langkahmu. Keduanya membuatmu berjalan di tempat, berhenti, atau bahkan lebih parahnya lagi; berjalan ke belakang.  Sebetulnya, kamu juga harus menganalisa sebab dari penyiksaan diri tersebut. Sebuah ‘ekskresi’ yang harus dikeluarkan tanpa perlu diraih kembali. Bagaikan sang pangeran katak yang menanti kecupan sang putri, pegharapan yang terlalu tinggi bisa saja mencukai hatimu. Kemungkinan sebuah harapan hanyalah dua, entah itu akan membuat pipimu bersemu, ataulah ia akan memilukan hati cantikmu.  Jadi, kita tidak perlu melakukan yang terbaik? Bukan, aku tidak berkata demikian. Kenalilah potensi dan segala pesonamu. Menurutku, tida...

'Stranded' in The Netherlands

Hoi allemaal! Hoe gaat het met jou? Getting through something new or being that 'new thing' itself is never easy. How eyes look at us as something different might be hard to be unnoticed, and how people treat us differently, might as well be difficult. The Netherlands, well known as the land of the tulips, is something very far far away from my mind. I lived in Indonesia as a little toddler, all I thought was playing, sleeping, screaming, singing and dancing. Having the chance to live and study there, never ever crossed my mind before. Destiny cannot be denied. One day, my dad was asked to live there for a couple of years. First, it was very hard having a long distance father-and-daughter relationship. We went chatting through video chat, and I, as his little girl, always talked to him everything I thought of. We usually have the night prayer together through the video chat, and it was very rough that times. Years flied away; and afterwards, my dad invi...