Skip to main content

Manusia yang tidak pernah puas

Halo,

diunduh dari http://i.huffpost.com/gen/3828066/images/n-HAPPINESS-628x314.jpg

Sudah lama banget aku nggak nge-blog tentang hal-hal santai. Entah mengapa, pas mengetik tulisan ini aku juga merasa agak kagok. Waduh waduh, harus membiasakan diri menulis blog lagi nih. :-)

Jadi, kali ini aku ingin membahas tentang manusia yang nggak pernah puas. Pada umumnya, manusia selalu melihat ke atas dan jarang bersyukur. Kebanyakan mengeluhkan kekurangan yang mereka miliki. Contoh, pernahkah kita mengeluh karena merasa apa yang kita dapatkan tidak semaksimal yang kita harapkan? Libur kurang lama, makanan kurang bervariasi, kepintaran kurang mendukung.. Kenapa sih aku begini, kenapa sih dia begitu. Hal tersebut membuat kita selalu mencari-cari sesuatu yang dapat membuat kita merasa lebih oke. Aku ngaku aku juga seperti itu.

Ketidakpuasan tersebut seringkali membuat kita tidak bahagia. Padahal, kalau kita selalu merasa cukup pastilah hidup lebih tenang. Kenapa ya.. Menurutku, kita tidak pernah puas karena tuntutan yang kita ataupun yang orang lain pasangkan untuk diri kita. Tuntutan identik dengan tekanan, dan tekanan tidak selalu menyenangkan.

diunduh dari http://userscontent2.emaze.com/images/5774bd07-b124-4162-8fc0-b055c0f8a5c4/7ffdb4cd-230d-4c81-ae20-a9df9fa05003.jpg

'Pokoknya, aku harus menjadi 'the best''

'Aku nggak boleh kalah si dia.'

Ya, terus aja kita dihantui harapan diri kita sendiri. Kalaupun kita berhasil mencapainya, muncul lagi tuh berbagai tuntutan dan ekspektasi baru.

'Kok cuman segini, sih?'

Sekarang, aku mencoba mencari poin-poin yang dapat membuat kita lebih merasa bersyukur atas apa yang kita miliki. Dengan kata lain, beginilah cara-cara untuk membuat kita merasa puas dan dengan demikian, bahagia;

1. Dengarkan kisah hidup banyak orang yang sedang sedih
Dengan demikian, kita bisa mengerti bahwa tidak selamanya kita dapat mencapai hal-hal yang kita inginkan. Kita bisa tahu juga bahwa kita tidaklah sendirian. Mendengarkan membantu kita untuk bersyukur.

2. Belajar berkata, ya sudahlah.
Memang susah untuk dilaksanakan karena terkadang hati gemas sendiri melihat kegagalan. Untuk itu, kita barangkali perlu memaksa hati tersebut untuk berkata ya sudahlah. Alihkan perhatian dan sibukkan diri untuk berhenti mengeluh. It's okay to be not okay, but you also should let some things go.

3. Ketahuilah bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol
Sadarilah kalau terkadang, we just lose. Jangan merasa putus asa apalagi bahwa semua ini salah kita. Percayalah bahwa ketidakberhasilan bukanlah akhir dari segalanya. Nah, ketidakpuasan macam ini perlu dilampiaskan dengan bersenang-senang secara positif. Nongkrong di kafe, menulis.. Do anything that makes you happy.

4. Abaikan pendapat-pendapat negatif orang-orang yang menuntut berlebihan
Seringkali ketidakpuasan juga muncul akibat pendapat orang lain yang terlalu kita pikirkan. They're not in your shoes, anyway. Prioritaskanlah kebahagiaanmu. Namun, aku tidak berkata mereka tidak perlu didengarkan, lho. Kita harus tahu sampai batas mana pendapat tersebut memperbaiki kita dan sampai mana kita harus tidak memedulikannya. Know your limits.
 

Comments

Popular posts from this blog

Belajar banyak di konferensi Psikologi ARUPS, Bali

Halo teman-teman, Kali ini aku menggebu-gebu sekali untuk menceritakan pengalamanku di Bali. Sungguh, sampai detik ini aku masih merasa bahagia dan bangga akan acara yang telah aku ikuti pada 21-22 Februari 2018 waktu itu! Jadi, awal mulanya seperti ini... Once upon a time , pada 2016 akhir, seorang dosen di kampusku menawarkan aku dan temanku (Desta) untuk ikut berkontribusi dalam penelitian beliau. Oh ya, untuk kalian yang belum tahu, aku sedang mengambil jurusan psikologi di Universitas Tarumanagara, ya. Aku sempat takut sih, karena belum pernah mengerjakan proyek seperti ini. Waktu itu, aku betul-betul khawatir karena pengalamanku dalam penelitian betul-betul nol besar. Namun, dosenku, Pak P. Tommy Y. S. Suyasa (beliau akrab dengan panggilan Pak Tommy), berbaik hati dan bersedia membimbing dari awal, beliau pun sabar menjelaskan pada kami apabila ada hal-hal yang masih kami belum pahami. Oh ya, kami belajar banyak dari dosen kami ini; hal-hal aka...

Pejuang!

Hai teman-teman! Di post kali ini, aku ingin sedikit membuka diri dan mudah-mudahan apa yang kubagikan bisa bermanfaat untuk teman-teman :) Siapa sih yang disini nggak pernah merasa minder? Rendah diri? Teman-teman, aku percaya banyak dari kita yang mengalaminya, namun mungkin tidak terdeteksi oleh orang-orang sekitar Aku hari ini baru membuka lagi buku harianku dulu, pada saat aku membenci keberadaanku di kehidupan ini. Tertegun aku melihat betapa jahatnya aku pada diriku sendiri, aku bahkan tidak segan-segan menulis bahwa aku tidak bernilai apa-apa.. Dan aku menulis hal-hal yang sama setiap hari. Tapi teman-teman, hari ini saat aku menulis ini.. aku sangat bahagia. Aku punya hal-hal yang bias aku banggakan.. Aku punya sahabat-sahabat yang sangat baik.. Aku sangat berambisi untuk meraih cita-cita yang kudambakan.. Keadaan berbeda 180 derajat dengan saat-saat kelam itu! Aku ingin memberi tips kepada teman-teman yang mugkin juga mengalami fase yang...

Menggendut bahagia di Blitar dan Malang

Halo, long time no see ! Setelah sekian lama akhirnya aku ada niat untuk membuat tulisan baru di blog ini... Pada 15-19 Juni 2018, aku bersama keluarga dan Aa (ehem, ehem...) memutuskan untuk liburan bersama ke Blitar dan Malang.. Kenapa? Karena aku ngidam sekali untuk melihat langsung panorama Gunung Bromo, dan Aa juga berasal dari Blitar jadi kita bisa sekalian diajak melihat-lihat kota kelahirannya itu.. Liburan kami berlangsung selama 5 hari 4 malam, dengan jadwal sebagai berikut: OUR ITINERARY Hari 1: Berangkat subuh ke bandara Malang, kemudian menaiki mobil travel melakukan perjalanan selama 2 jam ke Kota Blitar. Kami menyempatkan diri mampir ke Kampung Warna Warni Malang sembari jalan, kemudian setelah sampai di Blitar kami berwisata ke Kampung Coklat, Makam Bung Karno, Istana Gebang (rumah Bung Karno tumbuh besar) Hari 2: Pagi-pagi kami ke Pantai Tambakrejo, kemudian berangkat ke Malang untuk berkuliner. Setelah itu kami istirahat karena subuh berikutnya akan d...