Skip to main content

This is real, this is me.


Hi,
I would like to thank you for willing to click my blog and scroll through it. It's an honor, you know!
I used to have another blogs, but I kept forgetting about them and life made me busy so that I didn't have time to write.
Writing, it does is effective to release everything held back. Sometimes, we have that things and insecurities we couldn't talk about, and not everything can be told through live conversations. Not everyone are extroverts; and I really understand how difficult it is to start talking first and telling someone about myself. I even couldn't answer questions like, 'what things do you like about yourself?' 'What do you  think about yourself?'
This blog is for me expressing myself and it's all about being honest. Through the clouds, through the rains, through the storms, and also through the smiles and sparkles.
I'm not a good writer, but I do will try my best, and who knows, you might find out certain things about me.
Okay, now I would like to introduce myself; and so should you in the comment box! :)
My parents gave me a wonderful name, Hanna Christina Uranus. You can call me Hanna; that's what they usually do. I was established in 1996 and I'm so proud to be Indonesian.
I'm someone God created with love. Special and different in my own way, I'm loving my life now surrounded by people who matter, and I'm forever grateful to God for teaching many lessons to make me a strong and tough warrior.
If you're still reading, thank you so much from the bottom of my heart. I like to be seen and I like to be heard, you know.
These are what I want to say for now, keep up with me and I'll see you in the next post!
Greetings,
Hanna

Comments

Popular posts from this blog

Manado, kota yang penuh kesan

Haloo, jadi sebetulnya ini adalah tulisan yang tertunda. Aku tidak bisa menuliskan trip secara detail karena aku sempat malas menulis dan kini saat berhasil mendapatkan mood , aku malah lupa-lupa ingat. :") Maafkan saya. Aku sempat mengunjungi Manado beberapa waktu yang lalu (secara mendadak dan menyenangkan) dan akan mengulasnya sebisaku pada tulisan ini. C heck these points out ! 1. Kita dapat dengan mudah melihat keindahan laut dan pegunungan di kota Manado Pemandangan unik kombinasi laut dan gunung di Manado. Pegunungan ini terlihat dari sebuah pantai. Pantainya sendiri saja sudah indah, bagaimana kalau dikombinasi dengan view gunung? Mantap! Hati jadi ikutan adem. Indah sekali, bukan? Aku menginap di sebuah hotel yang ternyata memiliki pantai. Tempat tersebut sangat indah untuk berfoto-foto, tak lupa aku pun numpang eksis di sana. Maklumlah, mumpung background fotonya keren. I heart you. 2. Di kota Manado banyak spot indah untuk berfoto dengan m

Kemari, Kamu Harus Kemari

Selamat datang di dunia Pergi, aku melangkah pergi Arahkan kakiku Menuju sesuatu yang belum kuketahui Terkadang yang manis terasa pahit Antara itu memang pahit sepahit-pahitnya Atau lidah kamu yang memaksanya menjadi pahit Jangan, sayang. Aku bisa menjadi diriku, dan kamu tetap menjadi dirimu. Aku tidak perlu menjadi kamu, dan kamu tidak perlu menjadi diriku. Aku hebat, begitupun kamu. Aku kuat, begitupun kamu. Bibirku bersenandung, begitupun bibirmu. Kakiku menari, begitupun kakimu. Telingaku menikmati irama dalam harmoni, begitupun telingamu. Mataku terpejam beristirahat, begitupun matamu. Manis, semua manis. Antara itu memang manis semanis-manisnya. Atau lidah kamu yang memaksanya menjadi manis. Lanjutkanlah, sayang. Kamu bisa menjadi dirimu, dan aku tetaplah aku. Kamu tidak perlu menjadi aku, dan aku tidak perlu menjadi dirimu. Kamu hebat, begitupun aku. Kamu kuat, begitupun aku. Jangan berhenti bersenandung. Jangan berhenti menari. Jangan berhent

Untitled (unfinished story)

*TIDAK SELESAI DAN MENGGANTUNG :")* ditulis 11 Maret 2013 Aku merasakan matahari yang mulai menampakan sinarnya melalui celah jendela kamarku. Burung-burung berkicau seolah-olah mereka tengah berusaha membangunkanku. Dari kejauhan terdengar suara ayam yang berkokok, menandakan pagi yang telah tiba. Aku mendesah pelan. Hari yang baru telah menunggu untuk kuhadapi. Namun entah mengapa rasanya berat sekali untuk membuka kembali kedua mataku. Rasanya aku ingin tidur selamanya saja. Aku sesungguhnya tidak ingin terbangun lagi. “Kak Mit.” Seseorang memanggilku ketika aku tengah berusaha melanjutkan mimpiku. Kurasakan sepasang tangan mungil menguncang-guncang tubuh yang masih dilapisi selimutku. Aku diam dan tak bergeming. “Kak Mit!” suara tersebut mengeyel. Uh, mengganggu saja. Aku masih ngantuk tahu. “KAK MITA!” kali ini ia menjerit dengan volume melewati batas maksimal tepat disebelah telingaku. Aku pun spontan membuka mataku lebar-lebar dan melotot ke arah su