Skip to main content

Memanjakan mata dan pikiran di Taiwan

Selamat pagi/siang/sore/malam gengs!



Hari ini aku akhirnya berhasil mengumpulkan niat untuk membuat tulisan perihal perjalananku ke Taiwan pada 20 Desember hingga 2 Januari 2018 yang lalu. Menurutku, Taiwan merupakan sebuah Negara yang memiliki banyak keunikan menarik; tak heran banyak turis mau bereksplorasi di tempat tersebut. Nah, dalam posting kali ini aku akan mengulas tempat-tempat dan beberapa fakta menarik yang kutemukan selama perjalanan. Hmm, kira-kira ada apa saja sih? Nggak usah tunggu lama-lama lagi, selamat menikmati ulasan ini!

Berbagai tempat di Taiwan yang worth it untuk dikunjungi adalah:

1. Bebatuan alam dengan bentuk-bentuk yang memesona di Yehliu


Pada saat kita sampai ke lokasi wisata Yehliu, kita akan langsung disapa oleh angin sepoi-sepoi (yang pada saat itu cukup menyiksa karena sedang musim dingin). Angin tersebut tentunya wajar karena Yehliu berada di lokasi yang unik, yakni di tepian laut (pinggir pantai). Oh ya, rombongan kami tiba pada saat sedang hujan. Kalian tentu bisa membayangkan angin yang semakin dingin pada saat hujan, kan? Akhirnya, kami pun memutuskan untuk membeli jas hujan yang dijual oleh seorang ibu yang mondar-mandir di tempat tersebut; kami pun kompakan memakai jas hujan warna kuning dan menurutku cukup terlihat seperti rombongan minion.

 


Setelah membeli karcis dan memasuki pintu gerbang, kita dapat menelusuri bebatuan yang memiliki beragam bentuk. Salah satunya diberi nama Cute Princess, dan apabila diamati dengan jeli ia memang terlihat seperti kepala seorang putri dengan rambut yang terangkat. Terlihat kan, lekukan-lekukan wajah sang Putri?

Bentuk lainnya adalah Queen's Head. Aku pun langsung menyadari bentuknya yang juga terlihat seperti wajah, dari sudut pandang samping. Keren sekali, aku belum pernah melihat karya alam yang seperti ini!




Hal cantik lainnya di Yehliu tentunya adalah  bebatuan berbentuk jamurnya. Gradasi warna yang kontras membuat bentuk jamur semakin terlihat jelas. Jujur saja, aku langsung rindu pada jamur bakmi ayam kesukaanku di Indonesia.


2. Kota kucing bernama Hou Tong.


Apa yang kamu bayangkan apabila mendengar kata kota kucing? Tempat para kucing menguasai jalanan dan dilayani bagaikan bos? Yah, sebetulnya tidak salah juga, karena kita dapat melihat kucing-kucing berkeliaran bebas di jalanan Hou Tong dan mereka diberi makan serta disayang-sayang oleh orang-orang yang memang sengaja mau melihat mereka.






Selain kucing-kucing itu, hal yang menarik perhatianku adalah dekor-dekor di setiap sudut yang berbau kekucingan; dimulai dari lorong-lorong stasiun MRT Houtong-nya sendiri hingga instalasi yang banyak tersebar disepanjang jalan.








Oh, jangan lupakan toko souvernir yang menjual segala hal berkaitan dengan kucing. Mulai dari CD lagu-lagu popular yang dinyanyikan dengan suara kucing, kaos kaki bergambar kucing, hingga kue nanas lembut yang semuanya berbentuk kucing.

Bagaikan surga untuk para pencinta kucing, nih. :3

3. Terpesona akan dedikasi para penjaga keamanan di Martyrs Shrine



Apabila penjaga di Indonesia adalah satpam berseragam putih, maka penjaga di Martyrs Shrine menggunakan kostum serba abu-abu dengan segala kedetailannya. Tak lupa, mereka dengan gagahnya harus selalu memegang senapan panjang yang bunyinya saja sudah mengerikan. Para penjaga ini diwajibkan berjaga selama satu jam dan kemudian saling berganti shift. Oh ya, mereka sama sekali tidak boleh bergerak, menoleh, berbicara, ataupun sekedar melirik-lirik selama menjaga. Pokoknya mirip patung lilin banget, deh.

 





Pergantian shift merupakan keunikan yang dinanti-nantikan para pengunjung. Para penjaga melakukan pergantian tersebut dengan formasi dan gerakan-gerakan seragam yang dapat membuat tercengang. Bahkan cara mereka berjalan juga seragam dan sangat tegas. Pokoknya, pergantian shift penjaga ini adalah hal wajib yang harus kalian lihat apabila berkunjung ke Taiwan.

4. Menghirup segarnya alam di desa HuaLien
Taiwan merupakan Negara yang terdiri atas banyak kota, dimana salah satunya merupakan desa bernama HuaLien. Tempat-tempat menarik di daerah HuaLien ini salah satunya adalah Taroko, bebatuan cantik dengan pemandangan yang sangat memanjakan mata.







Kombinasi bebatuan, pegunungan, pohon-pohon, sungai dan juga jembatan merah ikonik menjadi penghilang penat yang tepat untuk orang-orang yang jenuh dengan wara-wiri di daerah perkotaan.

5. Merasakan sejarah gerobak dorong masyarakat Wu Lai



Di tempat ini, kita akan mempelajari sejarah masyarakat asli disitu yang gemar mengendarai log cart (gerobak kayu yang didorong manual oleh manusia); namun tentu saja saat ini gerobak kayu tersebut dipertontonkan dengan dikendalikan mesin. Tempat ini menceritakan bagaimana pekerjaan sebagai pendorong log cart tidak terlalu manusiawi pada masa-masa colonial (sebagian besar waktu digunakan untuk bekerja dan sulit beristirahat atau berkumpul bersama keluarga), dan para pekerja juga dieksploitasi dulunya.

Saat ini, para turis dapat merasakan berjalan di atas rel-rel log cart dan menghayati pemandangan tradisional yang berpadu dengan pegunungan. Lumayan menyegarkan mata.

6. Melihat dan belajar tentang hewan di Taipei Zoo


Kebun binatang Taiwan ini berlokasi di Taipei, dan areanya cukup luas, lho. Ada banyak satwa yang bisa ditemukan, dan salah satu yang paling berkesan adalah mahluk gembul bernama Panda. Walaupun terlihat lucu dan menggemaskan, kalian juga harus hati-hati karena Panda tergolong buas.


Kalian tahu koala yang berasal dari Australia? Ternyata satwa-satwa ini juga menghuni Taipei Zoo, lho. Oh ya, hal menggemaskan yang kurasakan adalah betapa kreatif dan perhatiannya mereka terhadap para binatang. Taipei Zoo bahkan memberi nama pada masing-masing satwa dan memajangnya untuk dibaca para pengunjung. Foto yang dipajang merupakan foto close up, dan menurutku menggemaskan karena serupa tapi tak sama dengan selfie :D


Hal lain yang menjadi kelebihan dari kebun binatang ini adalah banyaknya instalasi unik yang dijadikan spot foto andalan oleh para pengunjung.





Sungguh kreatif!
______________________

Kalau keunikan yang ada di Taiwan, kira-kira apa saja ya? Nih, aku kasih tahu deh:

1. Ada alat pemacu jantung yang stand by dimana-mana.


Alat dalam keadaan darurat tersebut tersedia di stasiun MRT, dan juga di tempat-tempat wisata. Aku sangat mengagumi kepedulian Negara akan hal tersebut.


2. Para warga boleh membawa anjing mereka ke sebagian besar tempat.







Mereka sah-sah saja main ataupun bersantai di stasiun MRT (bahkan boleh ikut masuk ke dalam kereta, asalkan para anjing ditaruh didalam carrier khusus anjing), tempat-tempat wisata, bahkan di dalam restoran sekalipun. Lucu, ya!

3. Taiwan merupakan Negara yang amat sangat kreatif.






Bahkan aku menemukan instalasi kreatif di tempat-tempat yang tidak terduga (jalan penyebrangan, sudut-sudut kota, dan juga di tempat wisatanya). Very nice!

4. Kebanyakan tempat makan menyediakan minuman gratis self-service yang juga free refill.

Terkadang, ada pula yang menyediakan tambahan sup gratis. Baik, ya.

5. Banyak tempat main gacha dan capit boneka!
 


Itu lho, mesin yang biasa ada di game arcade. Pada permainan gacha, kita harus memasukkan koin (sesuai dengan yang ditentukan dan memutar mesin) dan memutar tuas, hingga menunggu bola berisi souvernir yang disediakan mesin keluar. Kadang ada sensasi deg-degan pada saat mau melihat isi bola karena takut tidak sesuai dengan yang diinginkan. Namun,  disitulah letak keseruannya!


Selain itu, aku bangga karena akhirnya berhasil mencapit sebuah boneka gajah yang kuberi nama Mimmie. Salah satu pencapaian terbesarku, haha. Jika kamu juga seorang pencinta permainan sepertiku, maka sebaiknya sedia banyak koin pada saat di Taiwan, ya.

7. Banyak street food yang menggiurkan.

Mungkin terkenalnya dengan crispy chicken yang juga sudah banyak disediakan oleh orang Indonesia. Oh ya, banyak orang Taiwan makan tam ping sebagai sarapan. Jenis makanan ini sedikit mirip dengan martabak telur, namun biasanya disajikan dengan kecap soya. Menurutku sih cukup enak dan mengenyangkan sebagai makan pagi.



Siap-siap berat badan naik ya, guys.

8. Akses kendaraan dimana-mana mudah.


Kereta MRT mempermudah kami menjangkau berbagai tempat (yang penting kita bisa baca peta, paham harus bertransit dimana dan juga jalur-jalur keretanya). Selain itu, ada pula sepeda sewa yang tersedia di jalanan (gratis untuk 30 menit pertama). Menurut sepupuku yang sudah tinggal di Taiwan, sepeda sewa tersebut sangat mempermudahnya untuk ke sekolah ataupun kerja karena masyarakat Taiwan tidak perlu lagi membeli sepeda masing-masing. Peminjaman sepeda pun dipakai menggunakan kartu yang sama dengan kartu MRT. Canggih, lho.

______

Jadi, aku pun sangat merekomendasikan kunjungan wisata ke Taiwan karena hampir semua aspek ada disitu. Unsur budaya, ada. Unsur alam, ada. Unsur sejarah juga ada. Unsur main dan serunya juga ada, dong.

Nah, tertarik untuk ke Taiwan? Tipsnya adalah untuk selalu membawa jaket dan bahkan terkadang harus memakai sweater berlapis-lapis. Pada bulan-bulan tertentu, suhu disana sangat dingin dan tentunya berbanding terbalik dengan suhu di Indonesia. Selalu siap sedia payung karena kita tidak bisa memprediksi kapan akan hujan. Oh ya, rajin minum vitamin juga ya untuk membiasakan tubuh dengan suhu dan cuaca dingin tersebut.

Semoga tulisan ini bisa menginspirasi kalian, ya.


 

Comments

Popular posts from this blog

Belajar banyak di konferensi Psikologi ARUPS, Bali

Halo teman-teman, Kali ini aku menggebu-gebu sekali untuk menceritakan pengalamanku di Bali. Sungguh, sampai detik ini aku masih merasa bahagia dan bangga akan acara yang telah aku ikuti pada 21-22 Februari 2018 waktu itu! Jadi, awal mulanya seperti ini... Once upon a time , pada 2016 akhir, seorang dosen di kampusku menawarkan aku dan temanku (Desta) untuk ikut berkontribusi dalam penelitian beliau. Oh ya, untuk kalian yang belum tahu, aku sedang mengambil jurusan psikologi di Universitas Tarumanagara, ya. Aku sempat takut sih, karena belum pernah mengerjakan proyek seperti ini. Waktu itu, aku betul-betul khawatir karena pengalamanku dalam penelitian betul-betul nol besar. Namun, dosenku, Pak P. Tommy Y. S. Suyasa (beliau akrab dengan panggilan Pak Tommy), berbaik hati dan bersedia membimbing dari awal, beliau pun sabar menjelaskan pada kami apabila ada hal-hal yang masih kami belum pahami. Oh ya, kami belajar banyak dari dosen kami ini; hal-hal aka...

Pejuang!

Hai teman-teman! Di post kali ini, aku ingin sedikit membuka diri dan mudah-mudahan apa yang kubagikan bisa bermanfaat untuk teman-teman :) Siapa sih yang disini nggak pernah merasa minder? Rendah diri? Teman-teman, aku percaya banyak dari kita yang mengalaminya, namun mungkin tidak terdeteksi oleh orang-orang sekitar Aku hari ini baru membuka lagi buku harianku dulu, pada saat aku membenci keberadaanku di kehidupan ini. Tertegun aku melihat betapa jahatnya aku pada diriku sendiri, aku bahkan tidak segan-segan menulis bahwa aku tidak bernilai apa-apa.. Dan aku menulis hal-hal yang sama setiap hari. Tapi teman-teman, hari ini saat aku menulis ini.. aku sangat bahagia. Aku punya hal-hal yang bias aku banggakan.. Aku punya sahabat-sahabat yang sangat baik.. Aku sangat berambisi untuk meraih cita-cita yang kudambakan.. Keadaan berbeda 180 derajat dengan saat-saat kelam itu! Aku ingin memberi tips kepada teman-teman yang mugkin juga mengalami fase yang...

Menggendut bahagia di Blitar dan Malang

Halo, long time no see ! Setelah sekian lama akhirnya aku ada niat untuk membuat tulisan baru di blog ini... Pada 15-19 Juni 2018, aku bersama keluarga dan Aa (ehem, ehem...) memutuskan untuk liburan bersama ke Blitar dan Malang.. Kenapa? Karena aku ngidam sekali untuk melihat langsung panorama Gunung Bromo, dan Aa juga berasal dari Blitar jadi kita bisa sekalian diajak melihat-lihat kota kelahirannya itu.. Liburan kami berlangsung selama 5 hari 4 malam, dengan jadwal sebagai berikut: OUR ITINERARY Hari 1: Berangkat subuh ke bandara Malang, kemudian menaiki mobil travel melakukan perjalanan selama 2 jam ke Kota Blitar. Kami menyempatkan diri mampir ke Kampung Warna Warni Malang sembari jalan, kemudian setelah sampai di Blitar kami berwisata ke Kampung Coklat, Makam Bung Karno, Istana Gebang (rumah Bung Karno tumbuh besar) Hari 2: Pagi-pagi kami ke Pantai Tambakrejo, kemudian berangkat ke Malang untuk berkuliner. Setelah itu kami istirahat karena subuh berikutnya akan d...