Skip to main content

My Very Own Fairy Godmother

And they lived happily ever after.

Don't you wish you could be within the happy ending tales; won't it be so freaking cool to meet the prince of your life and grab those kind of happiness in your hands?

I definitely do, I keep on wondering when will these things turn 180 degrees.

At certain times, it is so boring to be ordinary and normal; not the kind of life I wish to live in. I'm not really happy; I am dissapointed of myself for being not good, awesome, special, confident and happy enough. Everyday I give hate on my self for not being outstanding at every aspects I try; the academic grades at campus, my writings, my drawings, my friendship life, my love life..

You know, you listen to those common encouraging messages every time; be yourself, self-acceptance is important, stop pleasing others, and blah blah blah.

Easier said than done.

I know those are right, very truthful. I should do that, I'm learning to do that, I have to do that. Accepting yourself just the way you are is very hard to be done; and one of those external factors causing it because you keep on thinking how people are much, much better than you.

Every smile I give when people tell me about how successful and talented they are is actually a needle destroying my heart more.

 I won't deny that I keep feeling jealousy in my heart every time someone praised anyone but me; and the 'devil' within me starts smirking every time those negative thoughts attack.

This time and this moment, I decided to rule my self from being a ferocious monster killing people within my imagination. It's self torture, and it just give me more dose of jealousy. Being jealous is just a waste of energy; it hurts me more and prevent me from stepping ahead.

No one can control me but myself.

I have to be my own fairy godmother, climbing myself out of the deep hole inside and turn that dark side into a very bright one. I have to release the more mature side of me to help myself.

I need myself to remind me that it's okay. It really is okay.

It doesn't matter whether you get a C for every subjects; it's okay if no one wants you because of your lack of skills. It's okay, you will find people way better everywhere and it's okay to give those attempts to be better.

Don't forget that it is not okay to lie to yourself. Remember to look downwards; there is 'worse' below 'bad'. Start everyday thanking God for being able to see yourself now as a living, thinking human; it's okay to be a human who needs to learn from it's mistakes.

It's okay and it's also not okay, don't forget that.

Comments

Popular posts from this blog

Manado, kota yang penuh kesan

Haloo, jadi sebetulnya ini adalah tulisan yang tertunda. Aku tidak bisa menuliskan trip secara detail karena aku sempat malas menulis dan kini saat berhasil mendapatkan mood , aku malah lupa-lupa ingat. :") Maafkan saya. Aku sempat mengunjungi Manado beberapa waktu yang lalu (secara mendadak dan menyenangkan) dan akan mengulasnya sebisaku pada tulisan ini. C heck these points out ! 1. Kita dapat dengan mudah melihat keindahan laut dan pegunungan di kota Manado Pemandangan unik kombinasi laut dan gunung di Manado. Pegunungan ini terlihat dari sebuah pantai. Pantainya sendiri saja sudah indah, bagaimana kalau dikombinasi dengan view gunung? Mantap! Hati jadi ikutan adem. Indah sekali, bukan? Aku menginap di sebuah hotel yang ternyata memiliki pantai. Tempat tersebut sangat indah untuk berfoto-foto, tak lupa aku pun numpang eksis di sana. Maklumlah, mumpung background fotonya keren. I heart you. 2. Di kota Manado banyak spot indah untuk berfoto dengan m

Kemari, Kamu Harus Kemari

Selamat datang di dunia Pergi, aku melangkah pergi Arahkan kakiku Menuju sesuatu yang belum kuketahui Terkadang yang manis terasa pahit Antara itu memang pahit sepahit-pahitnya Atau lidah kamu yang memaksanya menjadi pahit Jangan, sayang. Aku bisa menjadi diriku, dan kamu tetap menjadi dirimu. Aku tidak perlu menjadi kamu, dan kamu tidak perlu menjadi diriku. Aku hebat, begitupun kamu. Aku kuat, begitupun kamu. Bibirku bersenandung, begitupun bibirmu. Kakiku menari, begitupun kakimu. Telingaku menikmati irama dalam harmoni, begitupun telingamu. Mataku terpejam beristirahat, begitupun matamu. Manis, semua manis. Antara itu memang manis semanis-manisnya. Atau lidah kamu yang memaksanya menjadi manis. Lanjutkanlah, sayang. Kamu bisa menjadi dirimu, dan aku tetaplah aku. Kamu tidak perlu menjadi aku, dan aku tidak perlu menjadi dirimu. Kamu hebat, begitupun aku. Kamu kuat, begitupun aku. Jangan berhenti bersenandung. Jangan berhenti menari. Jangan berhent

Untitled (unfinished story)

*TIDAK SELESAI DAN MENGGANTUNG :")* ditulis 11 Maret 2013 Aku merasakan matahari yang mulai menampakan sinarnya melalui celah jendela kamarku. Burung-burung berkicau seolah-olah mereka tengah berusaha membangunkanku. Dari kejauhan terdengar suara ayam yang berkokok, menandakan pagi yang telah tiba. Aku mendesah pelan. Hari yang baru telah menunggu untuk kuhadapi. Namun entah mengapa rasanya berat sekali untuk membuka kembali kedua mataku. Rasanya aku ingin tidur selamanya saja. Aku sesungguhnya tidak ingin terbangun lagi. “Kak Mit.” Seseorang memanggilku ketika aku tengah berusaha melanjutkan mimpiku. Kurasakan sepasang tangan mungil menguncang-guncang tubuh yang masih dilapisi selimutku. Aku diam dan tak bergeming. “Kak Mit!” suara tersebut mengeyel. Uh, mengganggu saja. Aku masih ngantuk tahu. “KAK MITA!” kali ini ia menjerit dengan volume melewati batas maksimal tepat disebelah telingaku. Aku pun spontan membuka mataku lebar-lebar dan melotot ke arah su