‘Halo’
Hidup berbisik ramah padaku
Dengan jabatan tangan hangat dan dua gelas es teh
Aku menunggu kelanjutan ceritanya di ruang tersebut
Bukankah hidup itu aneh
seringkali, ia meledek dan mencubitku yang nyaris ketiduran
Agar aku tidak bermimpi buruk, katanya
Selain aneh, ia juga jahat
Sambil menjulurkan lidah dan bersorak
Ia menikmati diriku yang tersiram teh
Bukankah hidup itu lucu?
Ia menertawakanku dan orang lain ikut menertawakanku
Aku mulai membencinya
Lalu, ia bertanya mengapa aku sedih
‘Tenanglah’
Ia mendatangkan orang-orang untuk memberi pelukan hangat
Juga membantuku mencari handuk kering
Agar kami dapat melanjutkan perbincangan yang sempat
terhenti
Hidup masih duduk bersamaku
Kami masih bercakap-cakap
Ditemani sejuta kisah dan lika-likunya
Aku mulai tahu, ia orang yang jahat namun juga baik
Si hidup itu
Tidak mau beranjak meninggalkan obrolan walau aku memintanya
Masih terlalu pagi, ujarnya
Syukurlah, ia plin-plan namun juga tegas
Comments
Post a Comment