Skip to main content

'Bertanya dan menjawab'-ku

 
 
Hujan turun dengan begitu antusiasnya saat aku mengetik ini. Entah mengapa, aku terdorong membuka laptopku dan berdialog dengan diriku ini. Menceritakan hal-hal yang terpikirkan namun tidak tersusun dalam kata. Suasana hati juga pas, ia selaras dengan pikiranku. Tumben sekali karena biasanya mereka berdua berkonflik melulu. Baiklah, apa yang sedang diriku pikirkan saat ini? Yuk, kita mulai wawancaranya.

Catatan wawancara antara Hanna dengan Hanna.

Q: Kenapa sih kamu jadi ambil psikologi?
A: Karena topik yang sangat menarik dan menantang, dan suka juga dengan cara belajar membaca buku.

Q: Adakah alasan mendalam saat benar-benar memutuskan terjun ke dalam perkuliahan psikologi?
A: Ada inspirasi tentang betapa indahnya berkarya lewat orang lain. Seorang psikolog yang berhasil membuat seorang calon pemimpin percaya diri, sangat berjasa baginya dan berkarya lewat orang yang ditolong pula.

Q: Tapi, kamu sendiri kan belum 'benar' dan 'stabil'?
A: Nah itu, sedang dalam proses membenarkan diri sendiri sebelum membenarkan orang lain. Salah satunya melalui kuliah psikologi yang seringkali disebut 'rawat jalan'.

Q: Adakah topik lain yang kamu minati selain psikologi, sebenarnya?
A: Banyak, kok. Tapi entah mengapa aku ingin mendalami sub-subjudul dari psikologi tersebut, entah anak, remaja, penyakit-penyakitnya, bahkan seni menghadapi kematian. Semoga bisa!

Q: Kamu kewalahan nggak dengan tugas-tugas ini?
A: Lumayan, tapi berusahalah berpikir positif. Lebih baik sibuk dengan tugas daripada sibuk ngurusin hidup orang lain, hehe.

Q: Bagaimana cara kamu menyemangati diri sendiri saat terpuruk?
A: Banyak hal-hal yang lebih parah dari ini, biasanya aku akan bilang pada diriku, 'berhentilah mengasihani diri'. aku kadang memang kejam dan perfeksionis terhadap diri sendiri, haha.

Q: Ada quote yang membantu?
A: Bukan quote sih, hanya sebuah tanpa baca. ';'. Titik koma. Artinya adalah, lanjutkanlah kalimat tersebut walaupun kau bisa memilih untuk menutupnya. Kontinuitas itu penting, bulatkanlah pilihan untuk lanjut tersebut. Aku suka sekali dengan makna dari tanda tersebut.

Q: Hal-hal penting apa sih yang perlu dimiliki seorang calon psikolog?
A: Punya empati, harus empiris, harus mau belajar dari apapun dan rendah hati. Jangan sekali-sekali tinggi hati, kalau mendongak terus nanti kalau ada batu dibawah nggak kelihatan dan malah kesandung. Terus salah siapa dong, hehe.

Q: Apa sih yang paling kamu takutkan sekarang?
A: Aku takut aku bangga dan menjadi sombong dan meremehkan hal-hal krusial. Selalu dan selalu kuingatkan diriku untuk tidak menjadi bangga. Lebih baik merasa lega daripada merasa bangga. Begitulah opiniku, haha.

 Q: Adakah rencana-rencana lain setelah lulus?
A: Masih gelap, yang penting bisa menyembuhkan diriku sendiri dulu (aku pasien pertama diriku sendiri, lho) kemudian berkarya lewat orang-orang lain.

Baiklah, ternyata aku berhasil menyampaikan hal-hal ini. Hujan masih belum berhenti saat ini, hanya mengecil sedikit intensitasnya. Oke, sesi wawancara ini dihentikan terdahulu karena ternyata aku sudah cukup puas. Eits, puas untuk sementara. Aku tidak bisa berjanji untuk tidak melakukan wawancara sesi selanjutnya lain kali.

Terima kasih sudah membaca kalau kamu masih membaca teks ini. :-P

Comments

Popular posts from this blog

Belajar banyak di konferensi Psikologi ARUPS, Bali

Halo teman-teman, Kali ini aku menggebu-gebu sekali untuk menceritakan pengalamanku di Bali. Sungguh, sampai detik ini aku masih merasa bahagia dan bangga akan acara yang telah aku ikuti pada 21-22 Februari 2018 waktu itu! Jadi, awal mulanya seperti ini... Once upon a time , pada 2016 akhir, seorang dosen di kampusku menawarkan aku dan temanku (Desta) untuk ikut berkontribusi dalam penelitian beliau. Oh ya, untuk kalian yang belum tahu, aku sedang mengambil jurusan psikologi di Universitas Tarumanagara, ya. Aku sempat takut sih, karena belum pernah mengerjakan proyek seperti ini. Waktu itu, aku betul-betul khawatir karena pengalamanku dalam penelitian betul-betul nol besar. Namun, dosenku, Pak P. Tommy Y. S. Suyasa (beliau akrab dengan panggilan Pak Tommy), berbaik hati dan bersedia membimbing dari awal, beliau pun sabar menjelaskan pada kami apabila ada hal-hal yang masih kami belum pahami. Oh ya, kami belajar banyak dari dosen kami ini; hal-hal aka...

Pejuang!

Hai teman-teman! Di post kali ini, aku ingin sedikit membuka diri dan mudah-mudahan apa yang kubagikan bisa bermanfaat untuk teman-teman :) Siapa sih yang disini nggak pernah merasa minder? Rendah diri? Teman-teman, aku percaya banyak dari kita yang mengalaminya, namun mungkin tidak terdeteksi oleh orang-orang sekitar Aku hari ini baru membuka lagi buku harianku dulu, pada saat aku membenci keberadaanku di kehidupan ini. Tertegun aku melihat betapa jahatnya aku pada diriku sendiri, aku bahkan tidak segan-segan menulis bahwa aku tidak bernilai apa-apa.. Dan aku menulis hal-hal yang sama setiap hari. Tapi teman-teman, hari ini saat aku menulis ini.. aku sangat bahagia. Aku punya hal-hal yang bias aku banggakan.. Aku punya sahabat-sahabat yang sangat baik.. Aku sangat berambisi untuk meraih cita-cita yang kudambakan.. Keadaan berbeda 180 derajat dengan saat-saat kelam itu! Aku ingin memberi tips kepada teman-teman yang mugkin juga mengalami fase yang...

Menggendut bahagia di Blitar dan Malang

Halo, long time no see ! Setelah sekian lama akhirnya aku ada niat untuk membuat tulisan baru di blog ini... Pada 15-19 Juni 2018, aku bersama keluarga dan Aa (ehem, ehem...) memutuskan untuk liburan bersama ke Blitar dan Malang.. Kenapa? Karena aku ngidam sekali untuk melihat langsung panorama Gunung Bromo, dan Aa juga berasal dari Blitar jadi kita bisa sekalian diajak melihat-lihat kota kelahirannya itu.. Liburan kami berlangsung selama 5 hari 4 malam, dengan jadwal sebagai berikut: OUR ITINERARY Hari 1: Berangkat subuh ke bandara Malang, kemudian menaiki mobil travel melakukan perjalanan selama 2 jam ke Kota Blitar. Kami menyempatkan diri mampir ke Kampung Warna Warni Malang sembari jalan, kemudian setelah sampai di Blitar kami berwisata ke Kampung Coklat, Makam Bung Karno, Istana Gebang (rumah Bung Karno tumbuh besar) Hari 2: Pagi-pagi kami ke Pantai Tambakrejo, kemudian berangkat ke Malang untuk berkuliner. Setelah itu kami istirahat karena subuh berikutnya akan d...