Skip to main content

Dituntut dan menuntut

Hola!



Jangan cintai aku 
Apa adanya jangan 
 Tuntutlah sesuatu 
Biar kita jalan ke depan 

 (Tulus- Jangan cintai aku apa adanya)


Pernah dengar lagu ini?

Isinya tentang seseorang yang merasa tidak tenang, karena kurangnya tuntutan. Ya, aku akui selama ini aku benci tuntutan. Orang menuntut ini, menuntut itu. Guru yang menuntut performa, teman-teman yang menuntut popularitas, orang tua yang menuntut untuk berlaku sesuai aturan yang berlaku di keluarga besar, bahkan juga diriku sendiri yang menuntut untuk menuruti semua keinginan orang lain.

Sejauh ini, aku selalu kesal dengan tuntutan. Terkadang, aku merasa tuntutan-tuntutan tersebut membuatku tidak bebas menjadi diri sendiri. Pastinya, ada saja yang selalu salah. Mereka yang menuntut akan berusaha mengarahkanku kembali, sementara aku yang dituntut hanya bisa menggerutu dalam hati.



Namun, Tulus berpikiran lain. Penyanyi Indonesia yang sangat menginspirasi tersebut berkata bahwa ia tidak suka jika tidak dituntut. Beliau tidak suka jika tidak dimarahi kalau ia salah, dan ia tidak suka selalu dipuji karena ia tidak merasa selalu maksimal. Tulus berpikiran bahwa hidup tanpa tuntutan itu tidak indah. Lagipula, kalau tidak ada yang namanya tuntutan, kita akan terlalu terlena dan merasa segalanya terlalu mudah. Akhirnya malah kurang bersyukur, cepat puas, dan berhenti di tempat tanpa ada kelanjutan perjuangan. Setelah mencerna dan merenungkannya, mungkin ia benar.

Aku masih berusaha berdamai dengan tuntutan, namun setidaknya aku mau berusaha membuka hati. Untuk menerimanya, butuh usaha dan waktu. Pasti aku akan banyak menggerutu lagi seperti anak kecil yang teriak-teriak karena tidak diperbolehkan memakan permen kesukaannya. Atau, seperti anak anjing yang akan dipisahkan dengan sang induk.

Tapi, kita bisa berusaha untuk menerima tuntutan, demi kebaikan. Diri kita sendiri sepertinya secara tidak sadar dan tidak langsung sering menuntut juga agar kita tidak dikecewakan. Oh ya, menuntut dan dituntut ternyata tidak bisa dihindari. Mungkin menerima hal itu lebih benar dibandingkan dengan menolak dan menentang terus-terusan, menyebabkan kita marah-marah sendiri sampai cepat keriputan.

:P

Comments

Popular posts from this blog

Wicked always wins!

Hi semuanya! Wah, sudah lama sekali ya aku tidak mem- post di blog ini, sudah berdebu mungkin yah saking sudah lamanya tidak digunakan. Semoga keadaan kamu baik-baik saja, ya. Dalam tulisan kali ini, aku ingin melakukan review terhadap suatu aksi teater di Broadway yang legendaris sekali dan masih kugandrungi sampai sekarang. Hayo, sudah terpikirkan kah? Aku kasih clue , deh. Berkaitan dengan penyihir, warna hijau, monyet terbang... Ya, Wicked ! Aksi teater ini pertama dilaksanakan pada tahun 2003, dengan tokoh utama yaitu Glinda (Kristin Chenoweth) dan Elphaba (Idina Menzel). Wah, kalau yang main setingkat Kristin Chenoweth dan Idina Menzel, pastinya sudah tidak perlu diragukan lagi yah kualitas musikalnya. Glinda dan Elphaba adalah siswa baru di Shiz University, sebuah tempat belajar bagi penyihir-penyihir muda di Oz. Glinda digambarkan sebagai sosok gadis berambut pirang yang sangat populer di kalangan teman-temannya, sementara Elphaba adalah gadis kikuk, idealis, dan ditakuti se...

Dear, Me (and You)

          Pernahkah kamu mengecewakan dirimu sendiri, sahabat? Perasaan benci dan ketidakberanian yang begitu mengurungmu dalam sebuah sangkar baja, tidak memberimu kebebasan sejati.  Tidak, bukan saja merampas kebebasan, tetapi mereka jugalah yang menghentikan laju langkahmu. Keduanya membuatmu berjalan di tempat, berhenti, atau bahkan lebih parahnya lagi; berjalan ke belakang.  Sebetulnya, kamu juga harus menganalisa sebab dari penyiksaan diri tersebut. Sebuah ‘ekskresi’ yang harus dikeluarkan tanpa perlu diraih kembali. Bagaikan sang pangeran katak yang menanti kecupan sang putri, pegharapan yang terlalu tinggi bisa saja mencukai hatimu. Kemungkinan sebuah harapan hanyalah dua, entah itu akan membuat pipimu bersemu, ataulah ia akan memilukan hati cantikmu.  Jadi, kita tidak perlu melakukan yang terbaik? Bukan, aku tidak berkata demikian. Kenalilah potensi dan segala pesonamu. Menurutku, tida...

'Stranded' in The Netherlands

Hoi allemaal! Hoe gaat het met jou? Getting through something new or being that 'new thing' itself is never easy. How eyes look at us as something different might be hard to be unnoticed, and how people treat us differently, might as well be difficult. The Netherlands, well known as the land of the tulips, is something very far far away from my mind. I lived in Indonesia as a little toddler, all I thought was playing, sleeping, screaming, singing and dancing. Having the chance to live and study there, never ever crossed my mind before. Destiny cannot be denied. One day, my dad was asked to live there for a couple of years. First, it was very hard having a long distance father-and-daughter relationship. We went chatting through video chat, and I, as his little girl, always talked to him everything I thought of. We usually have the night prayer together through the video chat, and it was very rough that times. Years flied away; and afterwards, my dad invi...