gambar itu menatapku, mengatakan bahwa ia sudah benar. tapi tetap saja aku merasa aneh. sepertinya, ada sesuatu yang janggal di sketsa diri seorang bapak tersebut. akhirnya, aku memutuskan untuk mengecek kesalahannya besok-besok saja saat aku sudah tidak lelah.
tulisan itu terlihat penuh, mengakui dirinya sebagai selesai dan tamat. tentu saja masih terdapat kesalahan-kesalahan ketik dan mungkin salah rangkaian kalimat. lagi-lagi, aku akan mengeceknya di lain waktu saat aku sedang bersemangat.
intinya, kita butuh waktu untuk mengoreksi dan mencari-cari kesalahan. kita juga butuh waktu untuk menjadikannya benar. luar biasa bukan, kesempatan yang disediakan oleh sang 'waktu'? hanya saja, kita perlu mengingatkan diri untuk tidak terlena dan memanfaatkan kebaikan waktu untuk berleha-leha terlalu banyak :)
Comments
Post a Comment