Skip to main content

Menggendut bahagia di Blitar dan Malang


Halo,



long time no see! Setelah sekian lama akhirnya aku ada niat untuk membuat tulisan baru di blog ini... Pada 15-19 Juni 2018, aku bersama keluarga dan Aa (ehem, ehem...) memutuskan untuk liburan bersama ke Blitar dan Malang.. Kenapa? Karena aku ngidam sekali untuk melihat langsung panorama Gunung Bromo, dan Aa juga berasal dari Blitar jadi kita bisa sekalian diajak melihat-lihat kota kelahirannya itu..


Liburan kami berlangsung selama 5 hari 4 malam, dengan jadwal sebagai berikut:

OUR ITINERARY

Hari 1: Berangkat subuh ke bandara Malang, kemudian menaiki mobil travel melakukan perjalanan selama 2 jam ke Kota Blitar. Kami menyempatkan diri mampir ke Kampung Warna Warni Malang sembari jalan, kemudian setelah sampai di Blitar kami berwisata ke Kampung Coklat, Makam Bung Karno, Istana Gebang (rumah Bung Karno tumbuh besar)

Hari 2: Pagi-pagi kami ke Pantai Tambakrejo, kemudian berangkat ke Malang untuk berkuliner. Setelah itu kami istirahat karena subuh berikutnya akan dijemput untuk mengunjungi Gunung Bromo (kami dijemput pada jam 00.30).

Hari 3: Waktu yang dihabiskan untuk berkeliling di Gunung Bromo adalah sampai siang. Sorenya kami ke Museum Angkut dan kemudian beristirahat kembali.

Hari 4: Kami mengunjungi Jatim Park 3 (di kota Batu), dan kami menghabiskan waktu seharian.

Hari 5: Hari terakhir kami bersantai dan berbelanja oleh-oleh, kemudian we go back home. :-(

 

Sekarang aku akan mengulas beberapa tempat yang kuanggap menarik, yuk silahkan disimak untuk inspirasi perjalanan berikutnya :D

 

1.Kampung Warna Warni, Malang




Rasanya ceria sekali, karena saat melangkah masuk pun kami sudah dapat melihat tembok yang dilukis dan didekor secara super kreatif. Sebetulnya Kampung Warna Warni adalah tempat tinggal warga yang dijadikan tempat wisata. Setiap tembok, jendela, pintu, jalan, dan bahkan detail kecil yang tak terduga sekalipun diolah sedemikian rupa sehingga terlihat menarik dan sangat instagram-able. Untuk mengunjungi dan puas berfoto-foto di Kampung Warna Warni, kita cukup membeli tiket dalam bentuk gantungan kunci lucu (buatan tangan warga setempat, lho) dan harganya hanya Rp. 3.000,-. Poin plusnya lagi, karena aku mengunjungi Kampung Warna Warni pada saat Hari Raya Lebaran, aku bisa melihat kedekatan masyarakat yang saling menyapa dan memberikan hadiah hari raya. Sungguh menyenangkan!

 











 

2. Kampung Coklat, Blitar

Di Blitar, kami mampir ke sebuah obyek wisata bernama Kampung Coklat, dan tentu saja isinya coklat (kalau bukan, malah aneh, dong..). Kami dapat melihat proses pembuatan coklat yang diceritakan setiap langkahnya melalui tulisan (bahkan ada tanaman coklat asli yang dipajang).. Kita juga bisa membeli minuman coklat, dengan variasi yang sangat bermacam-macam seperti kedai kopi yang banyak kita tahu. Surga untuk pencinta coklat! Disitu juga ada toko coklat yang sangat, sangat lengkap.. Kamu mau coklat dengan kadar cocoa berapa persen? Tinggal di tanya dan di cari saja! Bentuk olahannya pun macam-macam, ada yang seperti chocochips, ada yang masih dalam bentuk batang.. Psst, saranku, cobain coklat yang kadarnya 100%, deh.. pasti berkesan!

 





3. Gunung Bromo, Malang

 










Yang satu ini salah satu yang paling kusukai.. Seperti yang aku jelaskan sebelumnya, kita akan dijemput dari Malang pada subuh, sekitar jam 12.30. Perjalanan dalam mobil dilalui dalam waktu sekitar 2 jam-an.. Kita akan sampai di titik temu, dan dari situ kita akan menaiki mobil jeep untuk mencapai Gunung Bromo tersebut.. Kenapa naik mobil jeep? Tentu saja karena jalanannya sangat terjal, aku pun sampai tidak berani melihat karena seolah-olah hampir 90 derajat (walaupun tentu saja tidak mungkin, namun memang dasar aku yang terlalu panik). Setelah sampai, kami diajak duduk untuk menunggu matahari terbit.. Untuk kalian yang mau menunggu sambil duduk-duduk, banyak penyewa karpet yang menawarkan barangnya agar kita bisa menunggu dengan nyaman. Rasanya senang sekali setelah matahari akhirnya menunjukkan batang hidungnya. Kawah yang tadinya gelap gulita berubah menjadi sangat cantik, dan aku yakin sekali kawah tersebut menjadi salah satu hal yang dicari para wisatawan; uniknya tiada duanya! Setelah matahari terbit, kita diajak berkeliling ke lokasi lain (tetap dengan mengendarai mobil jeep) dalam Gunung Bromo tersebut, yakni kawah, Bukit Teletubbies, dan Pasir Berbisik.



Di Kawah, kita dapat melihat pasir putih yang terbentang luas dan banyak warga setempat yang menawarkan jasa sewa kuda untuk menaiki anak tangga. Kuda-kuda tersebut juga terlihat sehat dan terawat, dan membuat suasana menjadi hidup.  Setelah dari kawah, tentunya kita bisa mampir ke Bukit Teletubbies (sering juga disebut Padang Savanna)..  Lucu sekali, benar-benar mirip dengan bukit yang ada di film teletubbies! Hijau dan terbentang seolah tanpa batas. Psst, sering dipakai untuk lokasi foto pre-wedding juga ;)

 

 Setelah itu, kami mampir ke Padang Pasir (Pasir Berbisik) dan melihat hamparan pasir lagi.. aku langsung membayangkan adegan film action dengan para cowboy yang berkejaran, hehe.. Ada cerita unik mengapa padang tersebut disebut Pasir Berbisik.. Ternyata tempat ini menjadi lokasi syuting film yang memang bernama Pasir Berbisik dan dibintangi oleh Dian Sastro! Wow!


Jangan lupa untuk jaga kesehatan dan pakai baju untuk cuaca dingin ya, karena dinginnya betul-betul berbeda dengan dingin di perkotaan. Minum vitamin dan enjoy the trip!

 

4. Museum Angkut, Malang

 






Museum ini merupakan museum yang tergolong baru di Malang, dan tentunya tidak boleh dilewatkan.. Untuk masuk, kita harus membeli tiket apabila ingin berfoto menggunakan kamera DSLR. Atau, kita bisa menyewa loker untuk menitipkan barang-barang yang tidak bisa dibawa masuk. Kita dapat melihat banyak sekali sejarah kendaraan-kendaraan yang ada di dunia, mulai dari becak hingga mobil balap. Semua serba komplit! Kita bisa melihat dan mengamati replikanya secara langsung. Kalau mau, kita juga bisa mengikuti simulasi penerbangan pesawat atau mengendarai mobil balap. Mungkin cocok untuk yang memang penasaran.. Hal yang unik dan menarik adalah adanya pesawat yang pernah dikendarai presiden. Kita bisa masuk ke dalam dan berfoto-foto seolah-olah kita sedang menumpanginya juga. Hehe, aku sih numpang duduk sebentar pun sudah senang. Setelah puas berkeliling di museum, kita dapat keluar dan menemukan lokasi foto-foto outdoor yang benar-benar KEREN!  Ini adalah salah satu daya tarik yang betul-betul mencolok.. Kita dapat merasakan suasana seperti di Hollywood, di Jepang, Paris, Inggris.. Suasana dan musik yang mendukung membuat suasananya betul-betul terasa. Para millenials tentu sangat puas berfoto ria.. Setelah itu juga ada tempat makan yang berkonsep pasar apung dan it literally is aesthetically pleasing <3 em="">
 
 

 

 

5. Jatim Park 3, Batu





Tema dari tempat wisata yang berada dalam mall  ini adalah dinosaurus.. Kita memasuki museum dan dapat mempelajari seluk-beluk dinosaurus dengan cara yang menarik dan interaktif. Setelah itu, kita dapat bergegas ke lokasi outdoor dan memuaskan diri bermain! Area tersebut didekor dengan tema dinosaurus, dan banyak miniatur dinosaurus di sekitar yang dapat bergerak-gerak.. Unik! Ada pula permainan perahu terjun, rumah boneka.. Kita bisa menemukan pawang elang dan berfoto dengan elang tersebut.. Banyak pula jajanan menarik seperti gula kapas dan minuman segar bersoda. Oh iya, kita juga bisa mengunjungi The Legend Stars Park, dan konsepnya mirip Museum Madame Tussaud, yakni banyak patung lilin dari orang-orang terkenal yang bisa diajak foto bareng. Ada tokoh-tokoh Marvel juga lho, ternyata..

Oh ya, di dalamnya juga terdapat tempat-tempat yang dibikin serupa dengan beberapa negara, yakni Jepang, China, Korea, Roma.. Berfoto di tempat-tempat tersebut betul-betul terasa bagaikan kita sedang berada di luar negeri. Bahkan, di area-area seperti Jepang dan Korea kita dapat menyewa kostum tradisional asal negara tersebut; kimono untuk area Jepang, dan hanbok untuk area Korea. Aaah, keren sekali! Apalagi untuk aku yang sudah lama sekali ingin mencoba mengenakan kimono! Pokoknya puas banget!

 

 

 

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Belajar banyak di konferensi Psikologi ARUPS, Bali

Halo teman-teman, Kali ini aku menggebu-gebu sekali untuk menceritakan pengalamanku di Bali. Sungguh, sampai detik ini aku masih merasa bahagia dan bangga akan acara yang telah aku ikuti pada 21-22 Februari 2018 waktu itu! Jadi, awal mulanya seperti ini... Once upon a time , pada 2016 akhir, seorang dosen di kampusku menawarkan aku dan temanku (Desta) untuk ikut berkontribusi dalam penelitian beliau. Oh ya, untuk kalian yang belum tahu, aku sedang mengambil jurusan psikologi di Universitas Tarumanagara, ya. Aku sempat takut sih, karena belum pernah mengerjakan proyek seperti ini. Waktu itu, aku betul-betul khawatir karena pengalamanku dalam penelitian betul-betul nol besar. Namun, dosenku, Pak P. Tommy Y. S. Suyasa (beliau akrab dengan panggilan Pak Tommy), berbaik hati dan bersedia membimbing dari awal, beliau pun sabar menjelaskan pada kami apabila ada hal-hal yang masih kami belum pahami. Oh ya, kami belajar banyak dari dosen kami ini; hal-hal aka...

'Stranded' in The Netherlands

Hoi allemaal! Hoe gaat het met jou? Getting through something new or being that 'new thing' itself is never easy. How eyes look at us as something different might be hard to be unnoticed, and how people treat us differently, might as well be difficult. The Netherlands, well known as the land of the tulips, is something very far far away from my mind. I lived in Indonesia as a little toddler, all I thought was playing, sleeping, screaming, singing and dancing. Having the chance to live and study there, never ever crossed my mind before. Destiny cannot be denied. One day, my dad was asked to live there for a couple of years. First, it was very hard having a long distance father-and-daughter relationship. We went chatting through video chat, and I, as his little girl, always talked to him everything I thought of. We usually have the night prayer together through the video chat, and it was very rough that times. Years flied away; and afterwards, my dad invi...

Dear, Me (and You)

          Pernahkah kamu mengecewakan dirimu sendiri, sahabat? Perasaan benci dan ketidakberanian yang begitu mengurungmu dalam sebuah sangkar baja, tidak memberimu kebebasan sejati.  Tidak, bukan saja merampas kebebasan, tetapi mereka jugalah yang menghentikan laju langkahmu. Keduanya membuatmu berjalan di tempat, berhenti, atau bahkan lebih parahnya lagi; berjalan ke belakang.  Sebetulnya, kamu juga harus menganalisa sebab dari penyiksaan diri tersebut. Sebuah ‘ekskresi’ yang harus dikeluarkan tanpa perlu diraih kembali. Bagaikan sang pangeran katak yang menanti kecupan sang putri, pegharapan yang terlalu tinggi bisa saja mencukai hatimu. Kemungkinan sebuah harapan hanyalah dua, entah itu akan membuat pipimu bersemu, ataulah ia akan memilukan hati cantikmu.  Jadi, kita tidak perlu melakukan yang terbaik? Bukan, aku tidak berkata demikian. Kenalilah potensi dan segala pesonamu. Menurutku, tida...