Skip to main content

Hal-hal yang Aku Tidak (Mau) Bisa

Halo kawan-kawan!

Setelah sekian lama menghilang dari perabadan blogging, aku kembali lagi karena kerinduan yang tidak tertahankan. Oh yeah!

Kalian ingat terakhir kali kalian tidak mau melakukan sesuatu karena tidak bisa? Tidak berbakat, tidak berani, tidak merasa berpotensi; itukah yang kalian pikirkan?

Tenang, aku juga kok.

Nah, kali ini postingan blog-ku akan membahas tentang hal-hal yang memang aku tidak bisa. Aku tidak akan marah kalau ditertawakan, namun semoga bisa direnungkan, ya!

Daftar hal-hal yang aku tidak bisa:

1. Menggambar.

Sunny Day by yoghurthan
Aku tidak pernah bisa menggambar sesuai yang aku mau

Entah karena tanganku yang memang tidak bisa bekerja sama dengan keinginkanku atau memang pada dasarnya aku tidak suka menggambar. Eh, tunggu dulu; aku tidak menyerah hanya karena aku tidak bisa menggambar.

Akhir-akhir ini, aku memilih menulis sebagai hobi.

Memang tidak mahir, namun setidaknya aku cukup bangga atas minatku ini. Yang penting, aku bukan orang yang menjawab 'tidak tahu' kalau ditanya mengenai hobi.

Untuk urusan tulis-menulis ini, aku menuliskannya di blog ini ataupun sekedar disimpan difolder.

Hal-hal yang pernah paling bermakna karena hobi merangkai kata-ku adalah mengikuti workshop #ceritakitacastingcall oleh Majalah GoGirl dan Clean&Clear (baca tautan http://calmcourageouscreature.blogspot.co.id/2015/06/ceritakitacastingcall.html)

Seenggaknya, ada hal yang bisa kuceritakan karena kegiatan menulis ini.

2. Bertemu langsung dengan figur-figur idolaku.

Ya, aku memang punya banyak tokoh kesukaan. Mulai dari yang nyata (Pentatonix!) maupun yang fiktif (Detektif Conan?).

 Sedihnya, kemungkinan untuk bertemu langsung dengan idola-idolaku sangatlah kecil, mungkin lebih kecil dari amoeba?

Untuk mengatasi keterbatasanku itu, aku membuat replika tokoh-tokoh tersebut lewat prakarya kertas (baca tautan:http://calmcourageouscreature.blogspot.co.id/2014/12/paper-dolls-my-new-hobby.html)

 Tentunya, aku tidak akan lupa untuk selfie bersama! Kapan lagi bisa berfoto sedekat itu dengan tokoh kesukaan?

Berikut ini beberapa foto hasil meet-and-greet aku dan tokoh-tokoh kesayanganku:

Hanna & Nobita

Hanna & Taylor Swift


3. Menjadi populer dan dikenal orang-orang sejagad-raya.

Untuk ketidak-bisaanku yang satu ini, aku tidak merasa masalah. Aku memang bukan tipe orang yang suka menjadi pusat perhatian; lebih baik aku bergerak di belakang layar saja.

Namun, tidak populer bukan berarti tidak bahagia, lho! Aku punya sahabat-sahabat yang peduli denganku. Teman-teman yang mau tersenyum dan menyapaku. Keluarga yang peduli dengan pencapaianku, sesepele apapun itu.



Asyiknya, aku tetap bisa menjadi diri sendiri dan tertawa sesuka hatiku.

4. Menjadi fashionable dan bertingkah seperti seorang lady.

Seorang Hanna, feminim?

Rasanya aku mau tertawa memikirkannya. Aku bukan orang yang cantik, lemah lembut, pintar berbicara, bisa memasak, apalagi menata dengan rapi.

Take it or leave it, tapi aku memang seperti itu dan aku sudah pernah berusaha merubahnya. Cukup gagal.



Tapi, menjadi seseorang yang tidak terlalu teratur itu terkadang menyenangkan juga, lho. Menurutku, aku yang 'cerewet' seperti sekarang lebih menikmati hidup dibandingkan aku yang dulu, aku yang pendiam dan tertutup.

Tertawa kayak bebek ataupun menari-nari di depan orang tanpa alasan yang jelas? No problem, selama itu membuat kita senang.

5. Berolah-raga dengan rajin.

Wah, aku akan kabur jauh-jauh jika mendengar 'olah-raga'. Memang pada dasarnya aku bukan orang sporty sih, setiap pelajaran pendidikan jasmani di sekolah saja aku selalu mengeluh.

Tapi karena aku enggak suka dan enggak bisa berolah raga, aku memiliki cara lain untuk berkeringat; menari-nari aerobik sambil mendengar lagu pop kesukaan (di kamar, sendirian).

Lagu-lagu Pentatonix sudah cukup 'dugem' untukku, dan aku menikmati ajeb-ajeb sendirian di kamar seperti itu. Keringatan lagi; sambil happy-happy sekalian usaha menjadi kurus.

6. Bercengkerama dengan banyak orang.

Kalau kamu belum sering ngobrol denganku, aku tidak akan bisa menciptakan percakapan yang dalam dan luas akan topik. Aku sering iri pada teman-teman yang mudah berbaur dan akrab dengan orang baru.

Salah satu solusi untuk mengobati diriku yang seperti itu adalah, aku mendekati teman secara pribadi. Dan, kalau aku sudah cukup akrab dengan seseorang secara pribadi, aku bisa berubah menjadi diriku yang bawel, lho.

Nah, karena aku cukup tertutup juga, aku punya blog ini. Si Calm Courageous Creature inilah yang menjadi salah satu sarana agar aku lebih terbuka.

______________

Jika diteruskan sepertinya akan panjang, sepanjang daftar permintaanku untuk ibu peri. Atau, bisa jadi akan sepanjang daftar permintaan ulang tahunku saat masih kecil. Hiks, aku sudah tua,

Tapi, dibalik kekurangan dan ketidak-bisaan yang pasti kita miliki, kita punya hal-hal lain. Anggap saja sebagai kompensasi dan pengganti dari ketidak-bisaan itu, oke?

Thanks for reading this post of mine, cheers and have a good day. I'll see you again on the next post, dudes and dudettes!


Comments

Popular posts from this blog

Manado, kota yang penuh kesan

Haloo, jadi sebetulnya ini adalah tulisan yang tertunda. Aku tidak bisa menuliskan trip secara detail karena aku sempat malas menulis dan kini saat berhasil mendapatkan mood , aku malah lupa-lupa ingat. :") Maafkan saya. Aku sempat mengunjungi Manado beberapa waktu yang lalu (secara mendadak dan menyenangkan) dan akan mengulasnya sebisaku pada tulisan ini. C heck these points out ! 1. Kita dapat dengan mudah melihat keindahan laut dan pegunungan di kota Manado Pemandangan unik kombinasi laut dan gunung di Manado. Pegunungan ini terlihat dari sebuah pantai. Pantainya sendiri saja sudah indah, bagaimana kalau dikombinasi dengan view gunung? Mantap! Hati jadi ikutan adem. Indah sekali, bukan? Aku menginap di sebuah hotel yang ternyata memiliki pantai. Tempat tersebut sangat indah untuk berfoto-foto, tak lupa aku pun numpang eksis di sana. Maklumlah, mumpung background fotonya keren. I heart you. 2. Di kota Manado banyak spot indah untuk berfoto dengan m

insecurities: tragedi rambut

Hei, Maaf ya akhir-akhir ini aku banyak pikiran sehingga terlalu sering menulis di blog. Entahlah, aku merasa lebih nyaman mencurahkan uneg-uneg disini dibandingkan curhat sama teman, walaupun itu pilihan yang oke juga. Namun sejujurnya, aku sendiri tidak tahu apa yang kugelisahkan. Jadi, sepertinya random . Oh, tadi aku berniat mencoba potongan rambut baru dan dimulai dari potong poni. Setelah kutimbang-timbang, ternyata poni rata belum pernah kukenakan. Singkat cerita, aku meminta tolong Mama untuk mengguntingkannya. Dan ternyata, saudara-saudara, aku terlihat aneh karena poninya kependekan dan mengingatkanku akan sebuah boneka daruma. Ya sudahlah, que sera sera . Apapun yang terjadi terjadilah :"D Ngomong-ngomong, aku sudah mengalami banyak masalah karena rambut. Namanya juga perempuan, pasti deh insecure sama bagian-bagian tubuhnya sendiri. Termasuk juga aku. Jadi pas masa-masa puber itu, sekitar masa SMP, rambutku ngembang kayak Toad, si jamur dalam game Mario Bro

Untitled (unfinished story)

*TIDAK SELESAI DAN MENGGANTUNG :")* ditulis 11 Maret 2013 Aku merasakan matahari yang mulai menampakan sinarnya melalui celah jendela kamarku. Burung-burung berkicau seolah-olah mereka tengah berusaha membangunkanku. Dari kejauhan terdengar suara ayam yang berkokok, menandakan pagi yang telah tiba. Aku mendesah pelan. Hari yang baru telah menunggu untuk kuhadapi. Namun entah mengapa rasanya berat sekali untuk membuka kembali kedua mataku. Rasanya aku ingin tidur selamanya saja. Aku sesungguhnya tidak ingin terbangun lagi. “Kak Mit.” Seseorang memanggilku ketika aku tengah berusaha melanjutkan mimpiku. Kurasakan sepasang tangan mungil menguncang-guncang tubuh yang masih dilapisi selimutku. Aku diam dan tak bergeming. “Kak Mit!” suara tersebut mengeyel. Uh, mengganggu saja. Aku masih ngantuk tahu. “KAK MITA!” kali ini ia menjerit dengan volume melewati batas maksimal tepat disebelah telingaku. Aku pun spontan membuka mataku lebar-lebar dan melotot ke arah su