Skip to main content

Tipe-tipe pelajar yang salah fokus belajar

Hai,

kalau pelajar atau mahasiswa pasti udah familiar banget dong sama ulangan, kuis, ujian, dan teman-teman segengnya. Bukan familiar lagi, malah udah sampai pengen muntah pelangi.Tapi saat kalian mau belajar, apakah bisa langsung fokus? Apalagi kalau ujiannya masih lama, sudah dapat dipastikan akan malas belajar. *curhat*

Nah, kali ini aku ingin mengklasifikasikan berbagai macam salah fokus dari belajar yang dapat terjadi. Check it out!



1. Bukannya belajar malah nge-blog
Ini aku saat ini (ngaku), karena aku kalau ada keinginan pasti harus dipenuhin dulu biar bisa tenang lagi. Seharusnya sekarang aku memantapkan pelajaran, namun berhubung aku lelah jadi ya gini deh. Malah nulis klasifikasi-klasifikasi gitu. Hayo, siapa yang sekarang harusnya belajar juga tapi malah mantengin blog ini? Habis baca post ini harus langsung balik fokus loh ya. :"D

2. Bukannya belajar malah main snapchat
Seharusnya sih belajar, tapi malah keasyikan nyoba-nyoba fitur lucu di aplikasi snapchat. Sekarang ada filter-filter keren dan kreatif loh! Sekarang lagi nge-tren yang filter doggy, kan ya. Oleh karena kelucuannya, belajarnya nanti dulu deh ya.

3. Bukannya belajar malah merhatiin pola tembok
Tembok yang bertekstur dan berpola macam-macam pun bisa menjadi lebih menarik daripada buku teks yang tebalnya enak buat nimpuk ayam.

4. Bukannya belajar malah ngegalau
Mikirin mantan, mikirin si doi, mikirin jodoh? Selamat, anda salah fokus dan berhasil masuk ke kategori ini. Puk puk, ya.

5. Bukannya belajar malah keasyikan nge-update Path
Kalau lagi belajar, jangan kebanyakan update listening to, watching to, atau quote-quote yah. Karena berpotensi menyebabkan ketagihan dan kita bakal ngecek lagi, siapa saja yang udah liat post kita? Siapa aja yang nge-love?

6. Bukannya belajar malah loncat-loncat dan joget-joget
Kalau aku, kadang seperti ini kalau belajarnya sambil muter lagu. Ya enak sih enak, tapi belajarnya apa kabar ya? Soalnya musik seperti membawa kita ke dunia yang lain, sih. Kabur dari kenyataan, ya.

7. Bukanya belajar malah nge-stalk orang
Gaya belajar zaman sekarang rentan salah fokus, karena banyak akun social media yang keren-keren dan bikin pengen nge-stalk mulu. Entah itu akun fashion blogger, akun fotografi, akun artis, akun teman, akun kecengan, akun dosen, ataupun akun kutipan-kutipan yang bikin sedih saking dalamnya

8. Bukannya belajar malah overthinking hal-hal yang nggak perlu dipikirin
Gini, aku pernah baca tulisan di suatu tempat. Misal, kita ada masalah. Apakah ada yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikannya? Ya, bagus, laksanakanlah. Tidak? Kalau memang tidak ada yang bisa kita lakukan, dipikirkan percuma dong? Nah, aku lagi bijak tuh. Oh ya, kalau aku kadang memang suka overthinking untuk hal-hal seperti body image, ataupun keputusasaan. Jangan ditiru ya guys.

9. Bukannya belajar malah keasyikan selfie
Selfie berpotensi menyebabkan ketagihan dan dapat menyebabkan tertundanya proses belajar. Pasti sekali cekrek, bakal cekrek-cekrek lagi. Lightingnya udah oke belum, ya? Poni udah rapi? Harap diperhatikan nih.

10. Bukannya belajar malah nongkrong di Youtube
Malah asyik nonton vlog ataupun video parodi music. Eh, kalau aku sih biasanya lebih suka nonton video clip yang official di Youtube. Seringkali menunda proses belajar juga, tuh.

-----

Selamat belajar!

Comments

Popular posts from this blog

Belajar banyak di konferensi Psikologi ARUPS, Bali

Halo teman-teman, Kali ini aku menggebu-gebu sekali untuk menceritakan pengalamanku di Bali. Sungguh, sampai detik ini aku masih merasa bahagia dan bangga akan acara yang telah aku ikuti pada 21-22 Februari 2018 waktu itu! Jadi, awal mulanya seperti ini... Once upon a time , pada 2016 akhir, seorang dosen di kampusku menawarkan aku dan temanku (Desta) untuk ikut berkontribusi dalam penelitian beliau. Oh ya, untuk kalian yang belum tahu, aku sedang mengambil jurusan psikologi di Universitas Tarumanagara, ya. Aku sempat takut sih, karena belum pernah mengerjakan proyek seperti ini. Waktu itu, aku betul-betul khawatir karena pengalamanku dalam penelitian betul-betul nol besar. Namun, dosenku, Pak P. Tommy Y. S. Suyasa (beliau akrab dengan panggilan Pak Tommy), berbaik hati dan bersedia membimbing dari awal, beliau pun sabar menjelaskan pada kami apabila ada hal-hal yang masih kami belum pahami. Oh ya, kami belajar banyak dari dosen kami ini; hal-hal aka...

'Stranded' in The Netherlands

Hoi allemaal! Hoe gaat het met jou? Getting through something new or being that 'new thing' itself is never easy. How eyes look at us as something different might be hard to be unnoticed, and how people treat us differently, might as well be difficult. The Netherlands, well known as the land of the tulips, is something very far far away from my mind. I lived in Indonesia as a little toddler, all I thought was playing, sleeping, screaming, singing and dancing. Having the chance to live and study there, never ever crossed my mind before. Destiny cannot be denied. One day, my dad was asked to live there for a couple of years. First, it was very hard having a long distance father-and-daughter relationship. We went chatting through video chat, and I, as his little girl, always talked to him everything I thought of. We usually have the night prayer together through the video chat, and it was very rough that times. Years flied away; and afterwards, my dad invi...

Dear, Me (and You)

          Pernahkah kamu mengecewakan dirimu sendiri, sahabat? Perasaan benci dan ketidakberanian yang begitu mengurungmu dalam sebuah sangkar baja, tidak memberimu kebebasan sejati.  Tidak, bukan saja merampas kebebasan, tetapi mereka jugalah yang menghentikan laju langkahmu. Keduanya membuatmu berjalan di tempat, berhenti, atau bahkan lebih parahnya lagi; berjalan ke belakang.  Sebetulnya, kamu juga harus menganalisa sebab dari penyiksaan diri tersebut. Sebuah ‘ekskresi’ yang harus dikeluarkan tanpa perlu diraih kembali. Bagaikan sang pangeran katak yang menanti kecupan sang putri, pegharapan yang terlalu tinggi bisa saja mencukai hatimu. Kemungkinan sebuah harapan hanyalah dua, entah itu akan membuat pipimu bersemu, ataulah ia akan memilukan hati cantikmu.  Jadi, kita tidak perlu melakukan yang terbaik? Bukan, aku tidak berkata demikian. Kenalilah potensi dan segala pesonamu. Menurutku, tida...