Skip to main content

Review Tempat: Kalijodo

Perubahan.

Istilah tersebut muncul dalam benakku saat aku melangkahkan kakiku ke dalam area Kalijodo. Kehebohan yang terjadi di media beberapa waktu yang lalu mengenai Kalijodo kini telah surut, dan ternyata wilayah tersebut sudah berubah. Dalam post kali ini, aku tidak akan mengemukakan pendapat tentang kontroversi yang terjadi. Namun, aku akan menceritakan beberapa observasiku tentang Kalijodo yang telah kukunjungi beberapa waktu yang lalu. Selamat menyimak dan jangan lupa meninggalkan pendapat di kolom komentar!

1. Daerah tersebut kini menjadi tempat nongkrong anak-anak muda



Setelah memarkirkan mobil, aku menemukan sebuah arena untuk bermain skateboard. Ternyata, banyak sekali anak-anak muda disana yang sedang berlatih skill mereka. Hal yang keren sekali adalah bahwa arena tersebut luas, dan bukan hanya sepetak kecil. Jadi, walaupun ramai, kamu tetap bisa bermain skateboard dengan leluasa. Track skateboard yang ada pun cukup menarik; ada yang datar, ada yang bergelombang, dan ada yang miring. Tentunya para skateboarders bisa memilih track yang sesuai dengan minat ataupun kemampuannya.




2. Sangat memerhatikan kehijauan lingkungan




Hal lain yang menarik perhatianku adalah pohon-pohon yang menjulang tinggi. Atap tempat bertumbuhnya pohon tersebut berlubang, sehingga tempat pertumbuhan pohon tersebut terbuka. Selain itu, atap-atap tertutup di arena sebelah tempat ber-skateboard ria tersebut juga bening sehingga pencahayaan masih alami. Wangi rumput yang menenangkan pun dengan jelas tercium. Aku sangat menyukai betapa arsitektur dari Kalijodo ini sangat memerhatikan kekuatan alam.



3. Instagram-able
 

 



Zaman sekarang, banyak sekali anak muda yang menggunakan aplikasi Instagram pada ponsel pintar mereka. Biasanya, mereka senang mengupload foto-foto yang unik. Nah, di Kalijodo ini ada banyak spot yang bisa dipakai untuk berfoto. Misalnya, dinding, tangga, dan juga tempat ber-skateboard itu sendiri. Aku sudah men-stalk (duh, ketahuan deh :p) hashtag #kalijodo di Instagram dan menemukan banyak sekali foto OOTD (outfit of the day) yang ketje banget. Kalau dulu kita belum berani check in di media sosial kita di Kalijodo, sekarang dengan kita bisa dengan bangga berkata bahwa kita mengunjungi Kalijodo. Aku sendiri juga tidak mau ketinggalan foto keren di Kalijodo, dong.


4. Terasa hidup dengan banyaknya pengunjung


Salah satu hal yang kuketahui adalah bahwa  Kalijodo ini cukup ramai dikunjungi saat ini. Hal tersebut memberikan perasaan hidup yang menyenangkan. Kita bisa bercengkerama dengan orang-orang sekitar, atau sekedar duduk dan mengamati orang-orang yang asyik beraktivitas. Kita bisa belajar dari setiap orang, dan oleh karena itu tentunya seru sekali untuk nongkrong di Kalijodo. Kemungkinan untuk bersosialisasi di Kalijodo ini cukup tinggi.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar banyak di konferensi Psikologi ARUPS, Bali

Halo teman-teman, Kali ini aku menggebu-gebu sekali untuk menceritakan pengalamanku di Bali. Sungguh, sampai detik ini aku masih merasa bahagia dan bangga akan acara yang telah aku ikuti pada 21-22 Februari 2018 waktu itu! Jadi, awal mulanya seperti ini... Once upon a time , pada 2016 akhir, seorang dosen di kampusku menawarkan aku dan temanku (Desta) untuk ikut berkontribusi dalam penelitian beliau. Oh ya, untuk kalian yang belum tahu, aku sedang mengambil jurusan psikologi di Universitas Tarumanagara, ya. Aku sempat takut sih, karena belum pernah mengerjakan proyek seperti ini. Waktu itu, aku betul-betul khawatir karena pengalamanku dalam penelitian betul-betul nol besar. Namun, dosenku, Pak P. Tommy Y. S. Suyasa (beliau akrab dengan panggilan Pak Tommy), berbaik hati dan bersedia membimbing dari awal, beliau pun sabar menjelaskan pada kami apabila ada hal-hal yang masih kami belum pahami. Oh ya, kami belajar banyak dari dosen kami ini; hal-hal aka...

'Stranded' in The Netherlands

Hoi allemaal! Hoe gaat het met jou? Getting through something new or being that 'new thing' itself is never easy. How eyes look at us as something different might be hard to be unnoticed, and how people treat us differently, might as well be difficult. The Netherlands, well known as the land of the tulips, is something very far far away from my mind. I lived in Indonesia as a little toddler, all I thought was playing, sleeping, screaming, singing and dancing. Having the chance to live and study there, never ever crossed my mind before. Destiny cannot be denied. One day, my dad was asked to live there for a couple of years. First, it was very hard having a long distance father-and-daughter relationship. We went chatting through video chat, and I, as his little girl, always talked to him everything I thought of. We usually have the night prayer together through the video chat, and it was very rough that times. Years flied away; and afterwards, my dad invi...

Dear, Me (and You)

          Pernahkah kamu mengecewakan dirimu sendiri, sahabat? Perasaan benci dan ketidakberanian yang begitu mengurungmu dalam sebuah sangkar baja, tidak memberimu kebebasan sejati.  Tidak, bukan saja merampas kebebasan, tetapi mereka jugalah yang menghentikan laju langkahmu. Keduanya membuatmu berjalan di tempat, berhenti, atau bahkan lebih parahnya lagi; berjalan ke belakang.  Sebetulnya, kamu juga harus menganalisa sebab dari penyiksaan diri tersebut. Sebuah ‘ekskresi’ yang harus dikeluarkan tanpa perlu diraih kembali. Bagaikan sang pangeran katak yang menanti kecupan sang putri, pegharapan yang terlalu tinggi bisa saja mencukai hatimu. Kemungkinan sebuah harapan hanyalah dua, entah itu akan membuat pipimu bersemu, ataulah ia akan memilukan hati cantikmu.  Jadi, kita tidak perlu melakukan yang terbaik? Bukan, aku tidak berkata demikian. Kenalilah potensi dan segala pesonamu. Menurutku, tida...