Skip to main content

Review film: La la Land

Haloo,

Maafkan aku si pemalas ini. Aku selalu menunda-nunda untuk menulis, baik itu untuk blog maupun novel. Rasanya aku selalu kalah dengan bagian iblis dalam diriku yang selalu berbisik untuk bermalas-malasan. But anyways, here I am with this new post.

Dalam tulisan kali ini, aku akan membahas tentang La la land. Wuih, dari judul filmnya saja sudah menarik. Kamu pasti akan sependapat denganku apabila aku menyebut poster ikonik dari La la Land ini sangat cantik.

Gambar diunduh dari link


Di satu sisi, film ini bercerita tentang seorang wanita bernama Mia (diperankan oleh Emma Stone). Ia adalah seorang gadis muda yang bekerja di sebuah kedai kopi. Jauh dalam lubuk hatinya, Mia rindu untuk mengejar mimpinya menjadi seorang aktris. Ia rela meninggalkan pekerjaannya beberapa kali untuk mengikuti audisi. Namun sedihnya, ia tidak pernah berhasil.

Dari sudut pandang yang lain, seorang pianis Jazz bernama Sebastian (diperankan oleh Ryan Gosling) frustrasi karena pekerjaannya yang semakin kacau. Keadaan keuangannya buruk, dan ia harus mencari job  untuk memenuhi kehidupannya dan juga impiannya membangun bar dengan music Jazz.

Pertemuan awal Mia dan Sebastian cukup buruk. Awalnya, mereka saling menjauh dan membenci satu sama lain. Sebastian awalnya ketus sekali terhadap Mia, dan Mia juga kesal dan malah berusaha mempermalukan Sebastian. Hubungan mereka bagaikan Tom dan Jerry, kucing dan tikus legendaris yang terus-menerus berusaha saling menghancurkan.

Gambar di unduh dari link


Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta mulai bermunculan dari hati keduanya. Takdir itu hebat sekali, lho. Mereka selalu bertemu pada momen yang pas, sekeras apapun Mia dan Sebastian berusaha menjauh. Setiap pertemuan itu pun menjadi sesuatu yang bermakna bagi keduanya.

Pada awalnya, alam semesta seolah terus bekerja untuk mereka. Saat keduanya tunduk pada perasaan mereka, Mia dan Sebastian menjadi sepasang kekasih yang saling menyayangi. Sang pria yang mau mendengarkan pasangannya, menjadi landasan tangga Mia untuk terus naik. Begitupun sebaliknya. Sebastian terus berusaha mewujudkan keinginannya dan mencari kebutuhan ekonomi demi mimpi dan masa depannya bersama Mia. Bagaikan mobil dan bensinnya, keduanya saling mendorong dan melengkapi.

Semua terus bergerak maju. Kisah kedua insan ini penuh dengan kemajuan dan juga kemunduran. Ada saatnya keduanya menjadi egois dan saling menyalahkan. Ada masa-masa dimana dua korek yang menyala saling membakar dan merusak. Pada saat itu, dunia seolah-olah menentang keduanya untuk bersatu.

Lucu, ya. Dunia seakan memperlakukan pasangan tersebut seperti mainan.Terkadang mereka di lempar ke atas, dan terkadang pula dijatuhkan dengan begitu kerasnya. Semua memang terasa tidak adil. Seringkali, Mia dan Sebastian tidak pernah tahu apa yang diinginkan dari mereka berdua. Namun mereka terus menciptakan kenangan, bersama-sama. Memori indah tersebutlah yang paling penting.

Walaupun penuh dengan rasa sakit, sebuah hubungan akan membentuk pribadi seseorang menjadi yang lebih baru. Setidaknya, kebersamaan Mia dan Sebastian pernah menjadi landasan tangga bagi satu sama lain dalam meraih impian dan cita-citanya. Keduanya menjadi gas bagi mobil satu sama lain.

Salah satu kelebihan film ini adalah musikalitasnya. Lagu-lagu indah dan menarik berhasil mempermainkan emosiku. Aku tidak akan membocorkan bagaimana akhir dari film musikal La la land ini. Aku harap kalian akan menyaksikan dan menginterpretasikan pendapat kalian di kolom komentar.

Apakah 'mobil yang mereka kendarai' oleh Mia dan Sebastian akan sampai di tempat tujuan dengan selamat? Coba tonton dan nikmati.

Thanks for reading!

 

Comments

Popular posts from this blog

Manado, kota yang penuh kesan

Haloo, jadi sebetulnya ini adalah tulisan yang tertunda. Aku tidak bisa menuliskan trip secara detail karena aku sempat malas menulis dan kini saat berhasil mendapatkan mood , aku malah lupa-lupa ingat. :") Maafkan saya. Aku sempat mengunjungi Manado beberapa waktu yang lalu (secara mendadak dan menyenangkan) dan akan mengulasnya sebisaku pada tulisan ini. C heck these points out ! 1. Kita dapat dengan mudah melihat keindahan laut dan pegunungan di kota Manado Pemandangan unik kombinasi laut dan gunung di Manado. Pegunungan ini terlihat dari sebuah pantai. Pantainya sendiri saja sudah indah, bagaimana kalau dikombinasi dengan view gunung? Mantap! Hati jadi ikutan adem. Indah sekali, bukan? Aku menginap di sebuah hotel yang ternyata memiliki pantai. Tempat tersebut sangat indah untuk berfoto-foto, tak lupa aku pun numpang eksis di sana. Maklumlah, mumpung background fotonya keren. I heart you. 2. Di kota Manado banyak spot indah untuk berfoto dengan m

insecurities: tragedi rambut

Hei, Maaf ya akhir-akhir ini aku banyak pikiran sehingga terlalu sering menulis di blog. Entahlah, aku merasa lebih nyaman mencurahkan uneg-uneg disini dibandingkan curhat sama teman, walaupun itu pilihan yang oke juga. Namun sejujurnya, aku sendiri tidak tahu apa yang kugelisahkan. Jadi, sepertinya random . Oh, tadi aku berniat mencoba potongan rambut baru dan dimulai dari potong poni. Setelah kutimbang-timbang, ternyata poni rata belum pernah kukenakan. Singkat cerita, aku meminta tolong Mama untuk mengguntingkannya. Dan ternyata, saudara-saudara, aku terlihat aneh karena poninya kependekan dan mengingatkanku akan sebuah boneka daruma. Ya sudahlah, que sera sera . Apapun yang terjadi terjadilah :"D Ngomong-ngomong, aku sudah mengalami banyak masalah karena rambut. Namanya juga perempuan, pasti deh insecure sama bagian-bagian tubuhnya sendiri. Termasuk juga aku. Jadi pas masa-masa puber itu, sekitar masa SMP, rambutku ngembang kayak Toad, si jamur dalam game Mario Bro

produk custom sebagai souvenir kepada mahasiswa, kenapa tidak? #merchandisekreatif

Halo, Sadarkah kamu, bahwa sekarang ini zamannya segala sesuatu yang bersifat  custom? Casing  ponsel custom couple -an, kaos custom berupa tulisan quote inspiratif... Wih, pokoknya anak zaman sekarang senang banget deh sesuatu yang menunjukkan identitas dan kepribadiannya. Entah gothic , ceria, pemalu, penggalau.. Kalau gothic ya barang-barang dia kebanyakan berwarna gelap. Ceria berwarna-warni, untuk si pemalu barang-barang yang dimiliki berwarna kalem tapi menggemaskan. Sementara untuk si penggalau, biasa pakai tulisan-tulisan dan gambar-gambar yang mewakili curahan hatinya, weiz . Produk custom menjadi tren menarik pada masa-masa sekarang. Pernah kepikiran kalau desainmu akan diwujudkan sebagai merchandise dalam bentuk produk nyata? Untuk kamu yang pengen mendesain/meng- custom barang-barang, pasti bisa banget dibantu oleh www.custombagus.com . Website dengan layout yang nyaman dilihat  ini memungkinkan desain-desainmu menjadi nyata melalui produk-produk y